Manshur Zikri

Manshur Zikri (Pekanbaru, 1991) adalah seorang kritikus, kurator, dan peneliti yang fokus pada ranah seni rupa, media, dan sinema. Menamatkan pendidikan di bidang Kriminologi di Universitas Indonesia pada tahun 2014. Ia berprofesi sebagai kurator seni, karya tulisnya banyak menyinggung soal seni rupa, performance art, dan film. Karya tulisnya banyak terdapat di jurnalfootage.net, akumassa.org, arkipel.org, dan juga web pribadinya, manshurzikri.com. Sejak 2014, ia terlibat secara aktif sebagai kurator di ARKIPEL – Jakarta International Documentary and Experimental Film Festival, dan di tahun 2016 ia menginisiasi program kuratorial Candrawala yang fokus membahas lanskap film Indonesia.

Pada 2017, ia terlibat menjadi salah satu peneliti di Pekan Seni Media, sebuah program penyelenggaraan dan pengarsipan media senior yang digagas oleh Forum Lenteng dan bekerja sama dengan Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kemudian, sejak 2019, ia mulai berkarya dengan medium tubuh. Karya-karya seni performans-nya dapat dilihat di performanceart.id. Karya-karyanya banyak mengulik soal bunyi, tubuh, dan ruang^[1]Manshur Zikri – Performance Art.

Ia sekarang menjadi kurator dan manajer artistik di Cemeti Rumah Seni dan Masyarakat, Yogyakarta^[2]DKT Proyek Mustahil – Sesi 01 | CEMETI.

Beberapa karya soundscape Zikri diproduksi dengan menggunakan perekam suara Zoom H4n, dan sebagai pelaku seni performance ia juga mengeksplorasi bunyi dengan medium tubuh^[3]karya Tempo Panggung, dipresentasikan dalam kuratorial 69 Performance: Black Box, di GoetheHaus pada tahun 2018. Pada karya Empty Recital, ia mengarahkan beberapa seniman pendukung yang terlibat sebagai ensembel yang menggunakan instrument berbasis teks seperti mesin ketik, papan ketik digital pada ponsel, dan vokal untuk memainkan komposisi yang menginterpretasi skriptural atas teks-teks suci klasik yang menarasikan kisah-kisah persebaran manusia dan rempah di lingkup global^[4]Empty Recital dipresentasikan dalam kuratorial 69 Performance: Hantu Tenggara, di GoetheHaus pada 21 November 2019.

Mengiris bawang​-​sayur ditemani Wijen (2021)

denting di antara ketukan hujan (2019)

bocah​-​bocah main petasan (2019)

Partitur Performer 1 | Partitur Performer 2 | Partitur Performer 3 | Partitur Performer 4 | Partitur Performer 5 [klik untuk mengakses partitur dalam format pdf]