Duo asal Samarinda, Sarana berkolaborasi dengan seniman asal Yogyakarta, Mahamboro dalam mengolah suara melalui perangkat sequencer, pedal effect dan piezo. Dengan perangkat yang disusun ditengah panggung tersebut mereka menciptakan suara ambient yang memenuhi ruangan. Untuk memberi efek dramatik pada pertunjukan, mereka memiliih untuk menggelapkan ruangan ditengah aksinya. Seolah mereka membiarkan imajinasi penonton terbentuk dari suara-suara ambient yang mereka produksi di atas panggung, di dalam gelap ruangan. Mendekati penghujung pertunjukannya, panggung kembali terang, kemudian satu per satu dari mereka pergi meninggalkan panggung hingga hanya tersisa perangkat dan suara yang membahana yang secara perlahan menghilang, tanda pertunjukan mereka telah usai.
A duo from Samarinda, Sarana collaborated with Yogyakarta artist, Mahamboro in processing sound through a sequencer, pedal effect, and piezo. With the devices set in the center of the stage, they produce an ambient sound that fills the room. To give a dramatic effect to the show, they set the area to be dark in the middle of their work as an effort to stimulate the audience’s imagination from the ambient sounds they produce. Near the end of the show, the stage returned to being illuminated, then one by one they left the stage until remaining only devices and blaring sounds that slowly disappeared for signing that their performance was over.A Malaysian sound artist, Kok Siew Wai exploring her vocal and collaborate with Samarinda’s sound artist Theo Nugraha, who got into the stage a few minutes after Siew Wai begin her presentation. While Siew Wai explores vocals with his pronunciation and lip movements, Theo responds with stringed instruments that he picked, scratched, and swiped. Throughout improvisation the two form a composition with acoustic characteristics

Sarana x Mahamboro
Sarana adalah unit Dark Ambient/Experimental asal Samarinda, Kalimantan Timur. Dalam pertunjukkannya, Sarana mengekesplorasi berbagai macam elektronik seperti Volca FM,Volca Sample, Kaossilator dan efek pedal serta alat non-elektronik seperti berbagai macam mainan juga rangkaian spoken word yang berpadu dalam satu kesatuan.
Sarana berpartisipasi di banyak festival, Nasional maupun Internasional diantaranya CTM Festival, 2019 (Berlin, Jerman), Nusasonic, 2018 (Yogyakarta, Indonesia), Alur Bunyi, 2018 (Jakarta, Indonesia), Audio Visual #4, 2018 (Bandung, Indonesia), SuperBad Vol 83, 2018 (Jakarta, Indonesia), Jogja Noise Bombing, 2018 & 2016 (Yogyakarta, Indonesia), Samarinda Noise Festival, 2017 (Samarinda, Indonesia), RRRECFEST In the valley, 2016 (Sukabumi, Indonesia), Crustmaggedon, Crutches Tour Indonesia 2016, (Samarinda, Indonesia), Insolence of Deafening Defenition Series 1, 2016 (Singapore), Veganophone, Dj Urine Tour Indonesia, 2015 (Samarinda, Indonesia).
Sarana is a Dark Ambient/Experimental unit from Samarinda, East Borneo. In their performance, Sarana explores various kinds of electronic devices like Volca FM,Volca Sample, Kaossilator, Pedal Effect and other non-electronic devices such as various toys and also sequences of spoken word which blends in one unit.
Sarana has participated in many festival, Nation or International include CTM Festival, 2019 (Berlin, German), Nusasonic, 2018 (Yogyakarta, Indonesia), Alur Bunyi, 2018 (Jakarta, Indonesia), Audio Visual #4, 2018 (Bandung, Indonesia), SuperBad Vol 83, 2018 (Jakarta, Indonesia), Jogja Noise Bombing, 2018 & 2016 (Yogyakarta, Indonesia), Samarinda Noise Festival, 2017 (Samarinda, Indonesia), RRRECFEST In the valley, 2016 (Sukabumi, Indonesia), Crustmaggedon, Crutches Indonesia Tour 2016, (Samarinda, Indonesia), Insolence of Deafening Defenition Series 1, 2016 (Singapore), Veganophone, Dj Urine Indonesia Tour, 2015 (Samarinda, Indonesia).