MUARASUARA merupakan wadah pertunjukan yang membingkai eksperimentasi dalam seni musik, baik dalam eksplorasi bebunyian maupun pada sifat pertunjukannya yang dapat menawarkan nilai-nilai wacana kultural, khususnya Jakarta. MUARASUARA merupakan bagian dari Festival Seni Bunyi dan Pertunjukan 2019 – MUARASUARA yang berpusat di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. MUARASUARA berupaya membentuk laboratorium seniman
This is an example page. It’s different from a blog post because it will stay in one place and will show up in your site navigation (in most themes). Most people start with an About page that introduces them to potential site visitors. It might say something like this: Hi
NOIJZU dan STILL UND DUNKEL berkolaborasi selama tujuh pekan dalam rangkaian tur Asia dengan mengunjungi Myanmar, Thailand, Malaysia, Indonesia, Vietnam, Taiwan, Macau and Hong Kong. Luisz Sanz dari unit improvisasi bebas NOIJZU adalah musisi Peru yang berbasis di Swiss, yang aktif dalam skena musik eksperimental di sana. Karya-karyanya diproduksi dengan
Duo asal Samarinda, Sarana berkolaborasi dengan seniman asal Yogyakarta, Mahamboro dalam mengolah suara melalui perangkat sequencer, pedal effect dan piezo. Dengan perangkat yang disusun ditengah panggung tersebut mereka menciptakan suara ambient yang memenuhi ruangan. Untuk memberi efek dramatik pada pertunjukan, mereka memiliih untuk menggelapkan ruangan ditengah aksinya. Seolah mereka membiarkan
Kok Siew Wai seniman bunyi asal Malaysia yang mengeksplorasi olah vokalnya berkolaborasi dengan seniman bunyi Samarinda, Theo Nugraha yang hadir dipanggung selang beberapa menit awal Siew Wai membuka pertunjukkannya. Sementara Siew Wai bereksplorasi vokal dengan pengucapan dan gerak bibirnya, Theo meresponnya dengan instrument dawai yang dipetik, digaruk dan digesek. Sepanjang
Pada tanggal 27 September 2019 di Gedung Rinjani, Taman Budaya Samarinda, Kalimantan Timur, Naoto Yamagishi menampilkan sebuah karya yang mengeksplorasi perkusi dan mengajak penonton memikirkan ulang bagaimana seperangkat drum dimainkan. Dalam praktiknya, Naoto mengolah kemungkinan suara yang dihasilkan oleh drum dengan teori dasar fisika mengenai suara: bunyi dihasilkan melalui getaran